• facebook
  • instagram
  • twitter
  • mail
Kuliner Suroboyo (1)

Kuliner Suroboyo (1)

icon_surabaya

Dari sekian banyak hal yang saya rindukan dari Surabaya, kuliner adalah salah satunya. Lahir dan besar di kota itu dengan segala kuliner khasnya menjadikan wisata kuliner sebagai agenda rutin ketika pulang ke Surabaya. Kadang tidak perlu jauh-jauh karena banyak sekali penjual makanan keliling yang lewat depan rumah. Mari coba saya bagi beberapa kuliner favorit yang hampir tidak pernah terlewatkan tiap kali pulang.

Lontong balap dan sate kerang
Umumnya dijual mulai pagi sampai siang hari. Saya sendiri suka menjadikannya sebagai menu sarapan. Sesuai namanya, sajian ini terdiri dari lontong, lalu ada tauge, irisan tahu goreng, dan lentho (terbuat dari kadang hijau yang dicampur dengan adonan tepung dan parutan singkong), lalu disiram kuah dan ditaburi bawang goreng. Biasanya saya selalu nambah lentho untuk dicocol dengan sambal lontong balap yang khas. Saya pernah mencoba lontong balap yang dijual di depan kantor pos Fatmawati, Jakarta dan yang dijual di Cikarang. Rasa lontong balapnya cukup mirip, namun lentho-nya sangat jauh dari harapan saya. Satu lagi makanan yang cocok banget sebagai pendampingnya adalah sate kerang. Yummy. Minumnya cukup es teh manis atau es degan.

lontong balaplontong balap (www. selerakita.info)

lentho-3lentho (www.putriwarok.wordpress.com)

Gado-gadoKetika pertama kali pindah ke Bogor, kira-kira hari ke-3 bekerja, salah seorang teman saya menawari untuk memesan menu makan siang. Begitu melihat menu, pilihan saya langsung jatuh pada gado-gado. Lalu teman saya bertanya, pakai lontong atau nasi. Setelah beberapa saat mengernyitkan kening sambi membatin, “kok gado-gado pakai nasi?” lalu saya pun menjawab pakai lontong. Ternyata wujud gado-gadonya beda dengan apa yang saya bayangkan. Gado-gadonya memang berbeda dengan versi gado-gado Surabaya, baik dari segi penampilan maupun rasanya. Untuk beberapa waktu yang cukup lama, saya tidak mau memesan menu itu dulu, haha. Namun lama kelamaan saya terbiasa, dan ternyata versi gado-gado di Bogor ini memang cocok dimakan pakai nasi. Hanya saja kalau ditanya saya lebih suka yang mana, tentu saja gado-gado Surabaya yang akan menang. Beruntung tidak begitu jauh dari tempat saya tinggal ada tempat makan khas Surabaya yang menyajikan gado-gado Surabaya. Dan saya suka. Cukuplah untuk mengobati kerinduan akan gado-gado Surabaya.

gado-gado

gado-gado Surabaya (www.indotopinfo.com)

SemanggiNahhh, ini dia kuliner yang sampai saat ini belum pernah saya temui selain di Surabaya. Sajian yang terdiri dari daun semanggi, kangkung, tauge lalu disiram dengan bumbu yang terbuat dari kacang dan ubi jalar, Disajikan dengan kerupuk puli yang dimakan dengan cara dipotek sedikit demi sedikit dan sekaligus digunakan untuk menyendok sayurannya. Penyajiannya menggunakan pincuk daun pisang. Sampai saat ini masih dijual keliling dengan cara disunggi, lalu penjualnya akan menjajakannya dengan mengucapkan kata “smanggiii…” dengan nada tinggi melengking 😀

semanggisemanggi (www.erwinisasi.wordpress.com)

Baiklah, kali ini tiga dulu saja kuliner Surabaya favorit saya. Semoga bisa jadi referensi kalau ada yang belum mencoba 🙂

 

*******

 

#NulisRandom2015

– pim 260615 –

Doing something we love is fun, right? And I love food traveling, reading, watching movie, writing, and crafting sometimes..:-) -- Seorang farmasis, karyawan di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia :) Yang meyakini bahwa menjadikan pekerjaan sebagai hobi, atau menjadikan hobi sebagai pekerjaan adalah sesuatu yang luar biasa..!! -- Yang suatu saat bisa berkata : "People call it work, but I call it hobby" --

1 Comment

  1. Adi Ankafia · September 28, 2015 Reply

    saya juga sedang mencari kuliner Suroboyoan di Bogor..mungkin Mbak Pipit pernah tahu salah satu lokasi yang recomended?

Leave a reply