Dalam film Kung Fu Panda, Master Oogway sering mengatakan, “There are no accidents”. Setuju. Hal-hal kecil yang kita alami, yang tadinya bagi kita tidak berarti apa-apa, ternyata bisa jadi sesuatu yang memberikan kesan yang dalam. Ada yang langsung, ada yang mungkin belum kita rasakan bahkan hingga saat ini.
Sekitar akhir Januari 2014 lalu, saya menemukan sebuah event di twitter dari salah satu penerbit. Tentang kesempatan menjadi first reader. Pertama kali membaca info itu, langsung tertarik. Yang terbayang adalah menjadi orang yang pertama kali membaca sebuah naskah sebelum diterbitkan. Saya memilih naskah fiksi dewasa karena memang rentang usianya masuk kategori itu :p
Pada hari terakhir pendaftaran, saya mengebut mengisi formulir pendaftaran yang akan digunakan sebagai bahan seleksi. Mungkin karena selain “deadliner”, saya sebenarnya masih mempertimbangkan mengenai jadwal pertemuannya. Dalam informasi disebutkan bahwa akan ada pertemuan rutin sekitar 4 kali setiap minggunya, pada hari Kamis (sebenarnya saya lupa tepatnya hari apa, yang pasti weekday). Tapi akhirnya saya tetap mengirimkan formulir pendaftaran juga sambil menghitung-hitung sisa cuti yang saya punya kalau memang pertemuannya dilakukan pada hari kerja (padahal waktu itu belum tentu lolos seleksi juga sih, hehe).
Hingga tibalah hari itu. Ketika sebuah telpon masuk mengabarkan bahwa saya terpilih menjadi salah satu first reader. Sambil menerima telpon, saya melirik kalender di meja kerja saya dan menandai secara tak kasat mata pertemuan pertama yang akan dilakukan. Positif di hari kerja. Lalu kepala saya mulai dipenuhi rencana meminta izin pada atasan untuk mengambil cuti sekali dalam seminggu selama 4 kali berturut-turut. Oke, toh pada akhirnya kita akan lebih sering menyesali kesempatan yang tidak kita ambil, bukan?
Pada pertemuan pertama itu, ada sepuluh orang yang tergabung dalam grup first reader fiksi dewasa. Beberapa di antaranya sudah bekerja, ada juga yang masih kuliah. Satu hal yang membuat lega adalah kami bersepakat pertemuan rutin yang akan dilakukan oleh grup kami adalah tiap weekend. Dan apa yang kami lakukan ternyata lebih dari yang saya bayangkan sebelumnya. Kami tidak hanya sebagai pembaca pertama naskah yang akan diterbitkan, namun juga terlibat dalam proses pemilihan cover novel dan layout-nya. Sungguh sebuah pengalaman yang berkesan.
Saya pernah mendengar bahwa betapa kadang kita bertemu dengan orang-orang yang baru kita kenal namun terasa sudah mengenal mereka lama. Kira-kira itulah yang saya rasakan. Cukup dengan enam kali pertemuan, entah mengapa perbedaan profesi, bahkan usia (saya sempat kaget ternyata first reader paling muda selisih usianya 10 tahun dengan saya, hihi) dengan mudah dibaurkan oleh kesamaan kami. Membaca novel. Menyelami fiksi. Bahkan hingga event tersebut berakhir, kami masih sering berkumpul. Sekadar arisan. Arisan yang jadwal pertemuan dan pengocokannya random, haha.
Sekarang kami sedang merencanakan pertemuan kami berikutnya. Mungkin setelah lebaran? Ah, kalau saja saat itu saya terlalu banyak pertimbangan dan tidak jadi mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkannya, mungkin pada detik ini saya tidak akan pernah menuliskan kisah ini. Siapa sangka sudah lebih dari satu tahun berlalu? Ada yang baru merilis novel pertama mereka dan sukses menjadi best seller, ada yang makin mengepakkan sayapnya sebagai blogger buku, ada yang baru lulus kuliah. Ah, can’t hardy wait to see all of you. You rock, girls!
*******
#NulisRandom2015
– pim 220615 –
*sumber foto:
http://4quotes4u.blogspot.com/2014/09/kung-fu-panda-enlightening-quotes-for.html
https://www.etsy.com/search/books-movies-and-music?q=logo