• facebook
  • instagram
  • twitter
  • mail
Memiliki Sesuatu Untuk Ditunggu Itu Menyenangkan

Memiliki Sesuatu Untuk Ditunggu Itu Menyenangkan

black-blue-butterfly-fly-Favim.com-1497274

Kalau ada yang menyatakan bahwa menunggu adalah pekerjaan yang membosankan, sepertinya hampir sebagian besar dari kita langsung mengangguk setuju. Saya pun begitu. Hingga hari ini.

Hari ini saya menyadari bahwa sebenarnya ada menunggu yang menyenangkan. Mulai dari menunggu hal sederhana seperti menunggu acara favorit di televisi, menunggu terbitnya sekuel baru novel dari penulis kesukaan kita, menunggu angka di kalender yang telah kita tandai untuk liburan yang telah kita rencanakan jauh-jauh hari, dan banyak lagi.

Sore ini ketika berada di ruang tunggu keberangkatan Bandara Halim Perdana Kusuma, beberapa wajah penumpang mulai tampak kesal. Beberapa jadwal penerbangan delay. Sedangkan petugas tidak dapat memberikan kejelasan perkiraan waktu keterlambatan berapa lama. Mungkin kalau saya bercermin, saya juga akan mendapati wajah saya sama seperti mereka 😀

Selang 30 menit kemudian terdengar pemberitahuan persiapan boarding untuk nomor penerbangan sekian-sekian, beberapa penumpang tampak bergegas. Mereka berbaris untuk mengantre. Wajah mereka tampak sedikit cerah daripada beberapa menit sebelumnya, padahal pesawat yang akan mereka tumpangi baru tiba. Kami dapat melihat dari ruang tunggu ketika penumpang dari pesawat yang baru saja mendarat itu turun, lalu petugas baru mengeluarkan barang bawaan penumpang dari bagasi. Namun keceriaan wajah calon penumpang tidak surut, malah makin bertambah. Hanya karena sebuah harapan yang diberikan oleh petugas. Harapan bahwa pesawat yang akan membawa mereka ke tempat tujuan segera siap. Dan itu cukup.

Menunggu dan berharap. Dua hal yang sebenarnya sejak keseharian kita, bahkan sejak kecil kita sudah belajar untuk menunggu. Belajar untuk memiliki harapan. Misalnya ketika menunggu Ayah pulang dari bekerja, menunggu hari libur sekolah tiba, menunggu hari Minggu tiba untuk menonton serial Ksatria Baja Hitam (kalau ada yang dulu mengikuti serial ini, berarti kita seumuran :p) lalu sekadar bisa bersepeda bersama teman sepermainan.  Dan di masa itu, menunggu sangat menyenangkan. Setidaknya saya mengingatnya demikian.

Hingga kita beranjak dewasa dengan berbagai kerumitan yang (mungkin) kita ciptakan sendiri, kita selalu ingin bergegas meski kadang atau sering kali tanpa kita tahu apa yang sebenarnya sedang kita kejar. Lalu tanpa kita sadari, menunggu pun tidak lagi terasa menyenangkan.

Ada satu hal sederhana yang segera terlintas di benak saya ketika sedang menunggu penerbangan saya yang juga delay sore ini. Bahwa selama kita memiliki harapan, selama kita tahu apa yang kita harapkan, maka selama itu pula kita masih akan dengan senang menunggu. Menantikan apa yang kita harapkan pada akhirnya tiba. Hingga kita akan mengangguk setuju bahwa memiliki sesuatu untuk ditunggu itu menyenangkan.

Kalau menunggu tidak lagi terasa menyenangkan, mungkin kita perlu melihat lagi harapan kita. Mungkin kita belum terlalu tahu apa yang sebenarnya kita harapkan. Atau mungkin kita perlu memperbarui harapan yang kita miliki?

HOPE1

Live with hope. Live the hope.

*******

#NulisRandom2015

– pim 120615 –

 

Doing something we love is fun, right? And I love food traveling, reading, watching movie, writing, and crafting sometimes..:-) -- Seorang farmasis, karyawan di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia :) Yang meyakini bahwa menjadikan pekerjaan sebagai hobi, atau menjadikan hobi sebagai pekerjaan adalah sesuatu yang luar biasa..!! -- Yang suatu saat bisa berkata : "People call it work, but I call it hobby" --

Leave a reply